Create a New Forum Admin Login Member Login Contribute to Voyager Search VoyForums Help Desk VoyForums Exchange VoyForums Directory/Categories VoyForums Homepage VoyForums News FAQ - Frequently Asked Questions

[ Show ]

Support VoyForums

[ Shrink ]

VoyForums Announcement: Programming and providing support for this service has been a labor of love since 1997. We are one of the few services online who values our users' privacy, and have never sold your information. We have even fought hard to defend your privacy in legal cases; however, we've done it with almost no financial support -- paying out of pocket to continue providing the service. Due to the issues imposed on us by advertisers, we also stopped hosting most ads on the forums many years ago. We hope you appreciate our efforts.

Show your support by donating any amount. (Note: We are still technically a for-profit company, so your contribution is not tax-deductible.) PayPal Acct: Feedback:

Donate to VoyForums (PayPal):

Sat, Apr 20 2024, 11:13:08 Bali Time

[ Login ] [ Contact Forum Admin ] [ Main index ] [ Post a new message ] [ Search | Check update time ]

Subject: marah semalam Author: bayik [ Next Thread | Previous Thread | Next Message | Previous Message ] Date Posted: 19:11:43 01/17/04 Sat semalam aku marah besar. seingatku aku jarang sekali marah selama di bali ini. paling2 ngedumel kalo ada yang tidak berkenan, tetapi kemarin benar2 marrrrrah. marah yang bikin aku terduduk diam sendirian di trotoar, menenangkan hati sambil pencet2 kirim sms padanya. (aku tetap aku: yang selalu terdorong jujur tak peduli malu.) tapi aku marah sambil tersenyum. "kamu marah?" "ya," senyumku. "ih, jangan marah," katanya. "aku paling sebal kalo ada yang ingkar janji." "yaah...." no excuses. toh aku masih ingat: di hadapanku ini seorang sales manager hotel yang adalah termasuk supplier terfavorit untuk travel agent sepertiku. jadi, aku marah dengan sopan, dengan tidak meledak-ledak. akhirnya semua berakhir dengan baik. di akhir malam ketika akhirnya kami berjumpa lagi, kukatakan padanya: "sorry mbak, kalau aku marah. tapi bukankah itu menunjukkan kalau kita adalah teman? bahwa aku tidak ingin menyembunyikan perasaanku. memendam ketidaksukaanku, demi alasan basi. kalau kita murni rekanan bisnis, aku akan diam saja. tapi kita ini teman...." ya, akhirnya semua berakhir dengan baik. [ Next Thread | Previous Thread | Next Message | Previous Message ]