Re: Berdiri di tempat yang seharusnya kita berdiri -- Les Temps Club

[ Show ]

Support VoyForums

[ Shrink ]

VoyForums Announcement: Programming and providing support for this service has been a labor of love since 1997. We are one of the few services online who values our users' privacy, and have never sold your information. We have even fought hard to defend your privacy in legal cases; however, we've done it with almost no financial support -- paying out of pocket to continue providing the service. Due to the issues imposed on us by advertisers, we also stopped hosting most ads on the forums many years ago. We hope you appreciate our efforts.

Show your support by donating any amount. (Note: We are still technically a for-profit company, so your contribution is not tax-deductible.) PayPal Acct: Feedback:

Donate to VoyForums (PayPal):

Fri, May 17 2024, 12:16:48

[ Login ] [ Contact Forum Admin ] [ Main index ] [ Post a new message ] [ Search | Check update time | Archives: 1, 2, 3, 4, 5, [6], 7 ]

Subject: Re: Berdiri di tempat yang seharusnya kita berdiri

Author:
Union Aggregation

[ Next Thread | Previous Thread | Next Message | Previous Message ]

Date Posted: 22:56:54 01/16/04 Fri
In reply to: Naomi 's message, "Berdiri di tempat yang seharusnya kita berdiri" on 12:53:36 01/14/04 Wed

Naomi,

Bicara tentang titik keluhuran budi seseorang. apakah memang benar seseorang telah sampai pada taraf itu atau tidak, hanyalah ketika kita sudah mengenalnya jauh.

Gambaran itu tidak bisa didapat begitu saja. Akan tetapi walaupun kita telah mengenal seseorang sampai begitu jauhnya dan begitu dekatnya tetap saja kita tertipu. Karena ternyata orang yang kita kenal selama ini punya seribu wajah.

Berdoa dan menyerahkan segalanya pada Tuhan memang suatu hal yang tidak dapat dipungkiri ataupun di jauhi. Tetapi dengan menyerahkan segalanya kepada Tuahn bukan berarti kita akan menjadi tersadar dari semua perbuatan dan kelakuan kita.

Parahnya, ketika kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan yang terjadi adalah malah kita semakin menganggap bahwa apa yang telah kita perbuat adalah suatu kebenaran mutlak. Akhirnya membuat kita semakin menjadi-jadi dengan kelakuan kita.

Saya rasa tidak perlu memberikan contoh dalam kehidupan nyata. Kita semua pasti pernah mengalaminya. Jika ada yang belum pernah mengalaminya, harap email saya maka saya akan memberikan contoh kasusnya kepada anda.

Terima kasih

UA

[ Next Thread | Previous Thread | Next Message | Previous Message ]

Replies:

Subject	Author	Date
Aku hanya...	naomi	04:26:39 01/17/04 Sat